Perkembangan mobil listrik di Indonesia berkembang dengan cukup pesat. Kini sudah mulai banyak perusahaan otomotif dari luar negeri mulai menawarkan kendaraan listrik dengan harga yang lebih terjangkau.
Berkat banyaknya pilihan mobil listrik, masyarakat Indonesia mulai tertarik beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Tapi sayangnya, masih banyak masyarakat yang enggan beralih karena mengkhawatirkan durabilitas mobil listrik ini.
Biar tidak ragu untuk memilih, mari simak sejarah perkembangan mobil listrik di Indonesia berikut ini.
Perkembangan Mobil Listrik di Dunia
Mobil listrik pertama kali diperkenalkan oleh Robert Anderson pada tahun 1832. Namun di awal perilisannya, kendaraan listrik yang dibuat olehnya dirancang khusus untuk anak-anak saja.
Seiring berjalannya waktu, konsep mobil listrik mulai dilupakan dan mobil kendaraan bahan bakar fosil semakin diminati.
Di tahun 1898, Ferdinand Porsche mulai mengembangkan konsep kendaraan listrik kembali. Akan tetapi, mobil yang dirancangnya masih menggunakan konsep hybrid.
Hal ini disebabkan karena teknologi pengisian bahan bakar listrik masih belum masif digunakan di berbagai daerah.
Lagi-lagi, konsep kendaraan listrik perlahan menghilang dari dunia otomotif.
40 tahun setelahnya, akhirnya kendaraan listrik mulai naik ke permukaan seiring meningkatnya kesadaran akan kebersihan lingkungan.
Perusahaan otomotif yang menaikkan popularitas kendaraan listrik di dunia adalah General Motors (GM) yang bekerja sama dengan AeroVironment California di tahun 1988.
Sejak saat itu, perusahaan otomotif dunia mulai berlomba-lomba mengembangkan konsep mobil listrik.
Akhirnya, mobil listrik mulai meramaikan pasar otomotif secara global dan perlahan mulai masuk ke pasar Indonesia.
Sejarah Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia
Sebelum Hyundai memperkenalkan mobil listriknya, Indonesia sudah mulai sadar akan keberadaan mobil listrik yang dikembangkan oleh Ricky Elson di tahun 2012.
Pada saat itu, Ricky berhasil merancang sebuah mobil listrik yang dinamai Selo dan Tucuxi.
Setelah mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, Ricky mendapat kesempatan untuk memamerkan karyanya di acara KTT APEC di Bali, pada tahun 2012.
Dalam ajang tersebut, mobil listrik yang dikembangkan oleh Ricky mendapat perhatian penuh oleh penikmat otomotif sampai pejabat.
Bahkan mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan sempat menjajal Tucuxi dalam perjalannya dari Solo ke Surabaya.
Selama masa uji coba itu, mobil Tucuxi mengalami banyak kendala, salah satunya di bagian sistem pengereman.
Akhirnya, mobil listrik buatan Ricky berhenti diproduksi karena dianggap tidak lulus uji emisi dan masalah keamanan pengendara.
Perkembangan mobil listrik di Indonesia berhenti dalam waktu yang cukup lama. Selain karena faktor teknologi, infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia masih sangat minim.
Setelah berjalannya waktu, perlahan-lahan industri otomotif luar negeri mulai memperkenalkan kendaraan listrik di Indonesia melalui acara Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) di tahun 2020.
Masyarakat Indonesia mulai terbuka dengan kehadiran kendaraan listrik. Secara perlahan, mereka mulai mencoba memahami konsep kendaraan listrik sampai akhirnya memutuskan untuk membeli satu unit kendaraannya.
Tren Mobil Listrik di Indonesia
Di tahun 2020, kendaraan listrik mulai diterima oleh berbagai negara. Sebab, kendaraan ini membawa konsep ramah lingkungan yang dimana saat ini negara di Eropa mulai mengkhawatirkan dengan tingkat polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan.
Untuk meningkatkan minat dan penjualan kendaraan listrik, negara Eropa mulai membuat program subsidi kendaraan listrik besar-besaran.
Nilai subsidi yang ditawarkan tidak main-main. Jerman sendiri saja berani memberi subsidi sebesar 6.000 Euro atau sekitar Rp99,46 juta.
Melihat banyak negara lain mulai memberikan subsidi kendaraan listrik, akhirnya pemerintah Indonesia menerapkan hal yang sama dengan memberikan insentif sebesar Rp30 juta hingga Rp65 juta per unit kendaraan.
Tidak hanya subsidi pembelian saja, pemerintah Indonesia juga mulai perlahan menambah jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 7.149 unit yang tersebar di berbagai wilayah.
Yuk Beralih ke Kendaraan Listrik
Tidak perlu ragu untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Jika dilihat dari sejarah perkembangan mobil listrik di Indonesia dan dunia, konsep kendaraan ini sudah dilakukan sejak berpuluh-puluh tahun lamanya, sehingga keamanannya sudah terjamin.
Jika Anda sudah memiliki kendaraan listrik, jangan lupa untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin agar performanya tetap bekerja secara optimal.
Cara perawatannya hampir sama, tapi jika ragu, Anda bisa berkunjung ke bengkel spesialis kelistrikan di DOMO HYBRID EV.
DOMO HYBRID EV adalah bengkel spesialis mobil listrik yang bekerja sama dengan Dokter Mobil untuk memberikan layanan perawatan kendaraan listrik di Indonesia.
Tertarik untuk coba langsung layanannya? Anda bisa langsung berkunjung ke lokasi bengkel DOMO Hybrid EV di sini:
DOMO Hybrid EV | |
Lokasi | Jl. Pegangsaan Dua No.5, RT.7/RW.3, Pegangsaan Dua, Kec. Klp. Gading, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14250 |
Tapi agar bisa langsung dapatkan penanganan tanpa menunggu antrean, pastikan untuk melakukan reservasi via WhatsApp di sini.
Apapun pilihan mobil listrik untuk keluarga yang DOMO Hybrid EV Lovers pilih, pastikan untuk percayakan seputar perawatan hingga perbaikannya hanya di bengkel spesialis mobil listrik terbaik dan terpercaya pada DOMO Hybrid EV!